Thursday, July 18, 2013

Cara Melihat Kualitas Kaos Distro

Cara Melihat Kualitas Kaos DistroDalam melihat kualitas kaos distro itu sendiri, terdapat 3 acuan penting yang harus anda perhatikan sebelum anda membeli kaos. Setiap anak remaja sekarang pasti akan tertarik membeli sebuah kaos jika kaos tersebut berlabel “KAOS DISTRO“. Memang sudah tidak perlu dipungkiri jika Kaos dengan label “KAOS DISTRO” memiliki Bahan, Sablon, dan Jahitan kaos yang terbilang BAGUS. Tiga hal inilah yang menjadi acuan setiap outlet distro dalam membuat kaos-kaos dengan merk, label dan design mereka sendiri, ya BAHAN, SABLON dan JAHITAN kaos itu sendiri. Baik, sekarang saya akan menjelaskan 1 per 1 bagian yang menjadi acuan tersebut.
BAHAN KAOSBerdasarkan bahan dasar pembuatnya, bahan kaos yang terdapat di pasaran ada beberapa macam. Jenis bahan kaos yang umum ditemukan adalah Cotton Combed, Cotton Carded, CVC, TC, PE.
Jenis bahan kaos di atas umumnya digunakan untuk kaos oblong. Untuk kaos berkerah atau kaos polo (polo shirt), biasanya digunakan bahan cotton pique atau lacoste. Sedangkan untuk jaket, jumper, atau hoodie biasanya digunakan bahan fleece atau terry.
Jika anda mengutamakan kenyaman, pastikan menggunakan kaos yang menggunakan bahan 100% cotton. Perlul diketahui bahwa masing-masing pabrik kaos menghasilkan kualitas produk yang berbeda, dikarenakan perbedaan bahan baku kapas, perbedaan proses produksi dan quality control, serta perbedaan proses washing serta finishingnya. Oleh karena itu, bagan cotton combed dari pabrik A, bisa saja sedikit berbeda kualitas dan teksturnya dengan pabrik B, demikian pula, produk bahan kaos yang dijual di toko kain X bisa jadi berbeda kualitasnya dengan toko kain Y.
Bahan kaos 100% cotton adalah bahan kaos yang 100% terbuat dari serat kapas alam dan memiliki karakteristik bahan yang relatif halus, dingin, nyaman dipakai, dan menyerap keringat, sehingga sangat cocok dipakai di wilayah beriklim tropis seperti INDONESIA.
1. Cotton CombedSerat benang lebih halus. hasil rajutan dan penampilan bahan lebih halus dan rata. Berdasarkan jenis benang yang digunakan serta setting gramasi (gr/m2) di mesin rajutnya, bahan cotton combed memiliki beberapa jenis yaitu 20s, 24s, 30s, dan 40s. Semakin besar angkanya, semakin halus dan tipis bahannya, dan semakin mahal pula harganya. Untuk kaos distro umumnya menggunakan jenis 20s dan 30s, sedangkan untuk jenis lainnya, biasanya dipakai untuk item dengan design tertentu, seperti kaos khusus wanita atau pakaian dalam, disesuaikan dengan karakter bahannya.
  • Benang 20s : Memiliki ketebalan antara 180 – 220 gram/m2
  • Benang 24s : Memiliki ketebalan antara 170 – 210 gram/m2
  • Benang 30s : Memiliki ketebalan antara 140 – 160 gram/m2
  • Benang 40s : Memiliki ketebalan antara 110 – 120 gram/m2
2. Cotton CardedSeperti halnya bahan cotton combed, bahan cotton carded memiliki beberapa jenis yaitu 20s, 24s, dll, berdasarkan jenis benang yang digunakan serta setting gramasi (gr/m2) di mesin rajutnya. Hanya saja serat benang yang digunakan dalam bahan cotton carded ini kurang halus. Hasil rajutan dan penampilan bahan kurang halus dan kurang rata. Umumnya bahan cotton carded ini digunakan untuk kaos-kaos dengan target pasar kelas menengah, karena harganya relatif murah dibandingkan cotton combed. Cotton carded memiliki tekstur kurang halus namun tetap nyaman dipakai karena terbuat dari 100% serat kapas alam.
3. CVC (Cotton Viscose)Jenis bahan ini adalah campuran dari 55% Cotton Combed dan 45% Viscose. Kelebihan dari bahan ini adalah tingkat shrinkage nya (susut pola) lebih kecil dari bahan Cotton. Jenis bahan ini juga bersifat menyerap keringat.
4. TC (Teteron Cotton)Jenis bahan ini adalah campuran dari 35% Cotton Combed dan 65% Polyester (Teteron). Dibandingkan bahan kaos Cotton, bahan TC kurang bisa menyerap keringat dan agak panas di badan. Kelebihannya jenis bahan TC lebih tahan shrinkage (tidak susut atau melar) meskipun sudah dicuci berkali-kali. Harganya pun relatif lebih murah.
5. Polyester atau PEJenis bahan ini terbuat dari serat sintetis atau buatan dari hasil minyak bumi kemudian dibuat untuk bahan kaos berupa serat fiber poly. Karena sifat bahan dasarnya, maka jenis bahan ini tidak bisa menyerap keringat dan panas jika dipakai.
6. HygetJenis bahan ini juga terbuat dari plastik, namun lebih tipis. Banyak digunakan untuk keperluan kampanye partai karena harganya yang sangat murah.
SABLON KAOSMungkin anda bertanya-tanya “Sablon apa sih yang bagus ?”, ini adalah pertanyaan yang sudah umum dipertanyakan jika anda sama sekali tidak pernah berkecimpung di dunia perkaosan (hehe…). Jika anda tanyakan hal ini kepada saya, saya sudah dapat menyerap, bahwa anda bertanya ke arah TINTA SABLON yang digunakan, yap pertanyaan yang benar sebenarnya adalah “Tinta Sablon apa sih yang bagus ?”. Kali ini saya akan lebih mengarah kepada penjelasan tentang jenis-jenis tinta sablon itu sendiri.
Tinta bahan kaos terdiri dari 2 jenis tinta, yaitu tinta yang berbasis air atau waterbase inks dan tinta yang berbasis minyak atau solvenbase yang juga sering disebut plastisol.
1. Tinta Jenis Waterbase / Berbasis Air
  • Rubber, Tinta ini digunakan khusus untuk sablon diatas kain gelap. Sebab tinta ini bersifat pekat, dapat menutup permukaan warna kain dengan baik. Tinta rubber umumnya digunakan untuk underbase, underbase sendiri difungsikan sebagai penutup warna kain sebelum penyablonan warna-warna diatasnya. Tinta rubber sendiri dibagi menjadi dua jenis untuk dua fungsi kegunaan. Jenis pertama adalah tinta rubber white yang digunakan untuk underbase/dasar, bisa juga digunakan untuk mendapatkan warna-warna pastel/muda. Jenis kedua adalah rubber color yang digunakan untuk pencampuran warna-warna tua. Untuk mendapatkan warna putih yang bersih dan cemerlang, campurkan tinta rubber white dengan sedikit pigmen/pewarna berwarna nila atau ungu.
  • Coating / Transparan, umumnya difungsikan sebagai pelapisan hasil sablon, sehingga hasil sablon lebih cemerlang atau mengkilap. Tinta ini memiliki bentuk seperti tinta extender yang transparan, tetapi memiliki kandungan yang lebih kuat atau lebih keras. Tinta ini baik sekali untuk teknik penyablonan separasi empat warna dengan terlebih dahulu memberikan rubber white pada permukaan bahannya.
  • Extender, Tinta in bersifat transparan, hanya cocok untuk penggunaan diatas bahan putih atau bahan-bahan berwarna terang. Sifat dari cat ini adalah menyatu / menyerap pada bahan.
  • Super WhiteTinta ini hampir sama jenisnya dengan tinta rubber, terdiri dari dua jenis yaitu white dan color. Tinta ini sifatnya lebih mendekati tinta extender yaitu menyatu dengan bahan dan transparan, serta dapat disablon diatas dasar bahan berwarna gelap.
  • Puff / Timbul, Tinta ini terdapat pada kedua jenis tinta baik underbase maupun plastisol. Tinta ini memerlukan pemanasan yang akan mengakibatkan tinta ini mengembang dengan efek timbul.
2. Tinta Jenis Plastisol Solvenbase / Berbasis MinyakTinta ini berbahan dasar PVC dan harganya cukup mahal serta membutuhkan peralatan khusus untuk pengeringannya. Sebab tinta ini tidak dapat kering dengan sendirinya seperti tinta waterbase pada umumnya. Untuk dapat kering dengan baik, tinta ini memerlukan suhu mencapai 160 derajat celcius serta membutuhkan beberapa peralatan seperti conveyor curing dan flash curing. Setelah pengeringan dengan benar, tinta plastisol ini memiliki daya rekat yang sangat baik. Tinta ini sering digunakan untuk menciptakan efek-efek yang menakjubkan seperti high density. Dan t-shirt yang menggunakan tinta plastisol selalu diberi peringatan ”Do not iron on design”, sebab tinta ini akan meleleh jika terkena panas secara langsung dari setrika.
  • All Purpose, Tinta ini berbentuk transparan, bersifat seperti extender pada tinta waterbase. Sebab tinta ini hanya baik digunakan pada kain berwarna putih atau terang.
  • High Opasity, Tinta ini mempunyai sifat seperti rubber dalam waterbase, hanya saja tinta ini mempunyai daya tutup yang lebih baik pada permukaan bahan jika dibandingkan dengan tinta rubber. Tinta ini dapat digunakan untuk teknik high density.
  • Athletic Plastisol, Tinta ini bersifat lentur atau elastis sehingga sangat cocok untuk penyablonan diatas kain polymesh, spandex atau kain dengan motif berlubang-lubang.
  • Cork Base, Berjenis plastisol, tinta ini dapat digunakan untuk teknik high density yang akan menghasilkan efek seperti busa atau gabus. Tinta ini memiliki kelenturan dan fleksibelitas yang tinggi sehingga cukup baik untuk penyablonan diatas bahan yang memiliki kelenturan tinggi seperti bahan Spandek dan Rib. Tinta ini juga tidak diperbolehkan untuk di dry clean, bleach atau disetrika.
  • Shimmer Gold & Base, Tinta dari jenis plastisol ini diformulasikan untuk menghasilkan warna seperti metalik. Tinta ini berbentuk pasta dan siap pakai. Tinta ini sangat baik digunakan untuk heat transfer, baik itu cold peel maupun hot peel. Sangat baik digunakan pada kain knitting, cotton, polyster dan rayon. Tidak disarankan untuk pemakaian pada kain jenis nylon atau lycra.
  • High Density Clear, Tinta yang bersifat transparan, tinta ini menghasilkan efek sablon yang mengkilap dan terkesan basah.
  • Wiflex Luna Clear, Tinta plastisol transparan yang tidak terlihat dengan sinar lampu biasa, akan muncul jika terkena sinar ultraviolet.
  • dll.
Sebenarnya masih banyak lagi jenis-jenis tinta sablon yang digunakan pada kaos-kaos distro, baik pada tahap awal ataupun penyempurnaan design yang digunakan, tetapi jenis-jenis tinta di atas lah yang sering digunakan untuk kaos-kaos distro.
Jahitan KaosPada section Jahitan Kaos ini , saya tidak akan lebih banyak menjelaskan dengan kata-kata, mungkin dengan menggunakan gambar pemahamannya akan lebih mudah.
1. Jahitan Obras2. Jahitan Bis3. Jahitan RantaiModel Jahitan-jahitan di atas adalah model dasar untuk seluruh bagian kaos distro yang sudah dapat dipastikan memiliki ketahanan dan keawetan suatu kaos bagi penggunanya.

Mengenal Bahan Kaos & Jenis Sablon

BAHAN KAOS
Katun Combed ( Nama inggrisnya = Cotton Combed ) 
Ini bahan yang paling bagus, No. 1 :cantik biasa di pakai oleh merek kaos international SPYDERBILT, NO FEAR, BILLABONG, GIORDANO, ESPRIT, dan merek-merk lokal seperti JOGER, C59, IEBE, DAGADU. Bahan katun 20’s & 30’s ini sangat umum dipakai para pelaku DISTRO CLOTHING.
  • Serat benang lebih halus.
  • Hasil Rajutan dan penampilan lebih rata.
Katun Carded ( Nama inggrisnya = Cotton Carded )
Kalau ini bahan kualitas No. 2,  nama lainnya bisa juga semi combed
  • Serat benang kurang halus dibandingkan combed.
  • Hasil rajutan dan penampilan bahan kurang rata dibandingkan combed.
Sifat kedua jenis bahan di atas bisa menyerap keringat dan tidak panas, karena bahan baku dasarnya adalah serat kapas.

TC ( Teteron Cotton )
Jenis bahan ini adalah campuran dari Cotton Combed 35 % dan Polyester ( Teteron ) 65%. Dibanding bahan Cotton, bahan TC kurang bisa menyerap keringat dan agak panas di badan. Kelebihannya jenis bahan TC lebih tahan ’shrinkage’ (tidak susut atau melar) meskipun sudah dicuci berkali-kali.
CVC ( Cotton Viscose )
Jenis bahan ini adalah campuran dari 55% Cotton Combed dan 45% Viscose. Kelebihan dari bahan ini adalah tingkat shrinkage-nya (susut pola) lebih kecil dari bahan Cotton. Jenis bahan ini juga bersifat menyerap keringat.
Polyester atau PE
Jenis bahan ini terbuat dari serat sintetis atau buatan dari hasil minyak bumi untuk dibuat bahan berupa serat fiber poly dan yang untuk produk plastik berupa biji plastik. Karena sifat bahan dasarnya, maka jenis bahan ini tidak bisa menyerap keringat dan panas dipakainya.

JENIS BENANG
Pentingnya mengetahui tentang benang atas bahan kaos yang kita kehendaki adalah berkaitan dengan ketebalan atau gramasi bahan kaos itu sendiri.
1. Benang 20S
Biasanya dipakai apabila kita menghendaki ketebalan atau gramasi bahan kaos atara 180 sampai dengan 220 Gram/Meter persegi untuk jenis rajutan Single Knitt.
2. Benang 24S
Biasa dipakai apabila kita menghendaki ketebalan atau gramasi bahan kaos antara 170 sampai dengan 210 Gram / meter persegi untuk jenis rajutan Single Knitt.
3. Benang 30S
Biasa dipakai apabila kita menghendaki ketebalan atau gramasi bahan kaos antara 140 sampai dengan 160 Gram / meter persegi untuk jenis rajutan Single Knitt atau Gramasi 210 sampai dengan 230 Gram / meter persegi untuk jenis rajutan Double Knitt.
4. Benang 40 S
Biasa dipakai apabila kita menghendaki ketebalan atau gramasi bahan kaos antara 110 sampai dengan 120 Gram / meter persegi untuk jenis rajutan Single Knitt atau Gramasi 180 sampai dengan 200 Gram / meter persegi untuk jenis rajutan Double Knitt.

JENIS-JENIS SABLON
1. Rubber
Yang paling sering digunakan. Bisa untuk kaos berwarna gelap maupun terang karena sifatnya yang menumpang dan menutupi rajutan kain. Untuk sablon diatas dasar kain yg melar dibutuhkan cat rubber dengan ramuan khusus agar cat dapat mengikuti kelenturan kain dan berdaya tahan lama.
yang ini favorid agan-agan di FJB 
2. Pigmen
Ini cat yang biasa dipakai untuk kaos berwarna terang karena sifatnya yg menyerap kedalam kain.
3. Plastisol
Cat berbahan dasar minyak, dengan kemampuan istimewa untuk mencetak dot/raster super kecil dengan hasil prima. Tanpa limbah dan sangat irit. Sayangnya butuh invest yg banyak bila menggunakan cat ini karena untuk mengeringkannya dibutuhkan sinar infra merah.
4. Glow in the dark
Cat yg menyala saat kaos berada ditempat gelap. Bisa rubber, pigmen maupun plastisol.
5.Reflektif
Cat yang akan menyala jika kaos disinari oleh sebuah sumber cahaya. Dari 3M.
6. Discharge
Cat dengan kemampuan menipiskan/menghilangkan warna dasar kaos kemudian diisi dengan warna baru sesuai dengan kebutuhan.
7. Flocking
Cat dengan bentuk jadi seperti beludru.
8. Foam atau cat timbul
Di dunia garment international biasa disebut dengan puff print. Ada rubber, ada juga plastisol, tapi bentuk timbul keduanya berbeda.

Wednesday, July 17, 2013

Mengetahui Arti Warna Pakaian Anda



Hidup penuh warna merupakan hidup yang beraneka ragam.Ada yang suka warna hitam adapula yang suka warna putih dalam berpakaian.
Lantas apakah arti warna pakaian anda ?
1.Pakaian Warna Merah
Warna yang pantas ditulis pertama kali ini menandakakn kepercayaan pada diri sendiri.Dan siap untuk terus maju.Warna ini selalu menjadi perhatian orang yang berada di sekitarnya.
2.Pakaian Warna Orange [jeruk]
Warna yang melambangkan pemakainya memiliki inspirasi dan harapan,kadang juga dapat diartikan dalam bentuk negatif seperti orang yang suka menyepelekan sesuatu alias masa bodoh.
3.Pakaian Warna Ungu
Dahulu memang Pakaian Warna ini melambangkan kebangsawanan seseorang tetapi makin berkembang zaman warna ini melambangkan sosok yang malu-malu.
4.Pakaian Warna Hitam
Pakaian Warna Hitam ini melambangkan sosok yang misterius,kadang juga mengejutkan dan memiliki hal-hal yang dirahasiakan.
5.Pakaian Warna Hijau
Warna Hijau melambangkan energi,kehidupan bahkan kesejukan.Warna Hijau juga termasuk warna yang disukai Rosul SAW karena memang mencerminkan kewibawaan dan hakekat kehidupan.
6.Pakaian Warna Putih
Pakaian Warna Putih ini melambangkan kesucian dan kebersihan bagi pemakainya.
7.Pakaian Warna Kuning
Warna kuning melambangkan kebijaksanaan juga menimbulkan kesan yang berbeda bagi yang melihatnya.Tetapi tidak selamanya warna kuning serasi untuk dipakai.
- See more at: http://ada-akbar.com/2011/03/mengetahui-arti-warna-pakaian-anda/#sthash.4mAQwBiR.dpuf

Tentang Pakaian Mewakili Identitas Negara




Pakaian juga di anggap sebagai ciri khas dari suatu negara, biasanya pakaian para wanita dari suatu negara yang terkenal sebagai suatu ciri khas yang mewakili identitas suatu negara berikut ini ada beberapa pakaian wanita ciri khas suatu negara:

1. Korea
Demam korea yang melanda membuat kita menjadi familiar dengan “Hanbok”. 'Han' berarti Negara Kita dan 'bok' berarti pakaian. Hanbok biasanya berwarna cerah dan tidak memiliki saku. (Korea Utara menyebut Choson-ot). Hanbok terbagi atas baju bagian atas (Jeogori), celana panjang untuk laki-laki (baji) dan rok wanita (Chima).

2. Jepang
Baju wanita tradisonal Jepang disebut “Kimono” Selain kimono, Jepang juga memiliki “yukata” yang mirip seperti kimono tapi lebih simple. Selain itu ada juga “hakama” yang berbentuk celana yang merupakan busana resmi pria untuk menghadiri acara formal.

3. Belanda
Negara yang terkenal dengan bunga tulip yang indah ini memiliki baju tradisional yang dinamakan “Klederdracht”. Ciri khas yang lebih spesifik dari Klederdacht adalah topi yang njekither

4. Skotlandia-Inggris
Mungkin kita sudah sedikit familiar dengan kostum tradisional ini, kostum yang disebut “Kilt” ini sering dipakai oleh para pangeran Inggris, terutama pangeran Charles. Para wanita juga menggunakan motif ini yang biasanya berpasangan dengan yang pria. Pakaian ini melambangkan luasnya kebudayaan Skotlandia.

5. India
Untuk pakaian tradional Negara ini pasti kita sudah sangat hafal. Hingga kini pakaian “saree” ini masih sering dikenakan. Sari merupakan kain yang lebar dengan ukuran sekitar 20 m dan lebar 5-6 meter. Cara mengenakan sari sangat bervariasi, dan dikenakan berdasarkan wilayah, kasta, kegiatan, agama, dll.

6. China
“Cheongsam” baju dengan potongan panjang dengan leher tinggi, berlengan pendek, kancing shanghai di kiri atau kanan bawah pundak.

7. Persia
“Kaftan” merupakan baju atau jubah yang panjang dengan lengan yang panjang dan lebar, biasanya menggunakan bahan yang ringan dan terkesan melayang seperti sutra. Kini kaftan banyak dimodifikasi dengan berbagai variasi seperti bordir, payet-payet atau batu manik-manik sehingga terkesan mewah dan anggun.

8. Indonesia
Tentu kita tahu baju tradisional bangsa kita, bangga akan “Kebaya” karena baju wanita ini selalu menawan dan lagi selalu ada variasi-variasi baru yang semakin memperkaya kebaya. Kebaya merupakan pakaian tradisional Indonesia yang berasal dari budaya melayu (Asia Tenggara). Banyak pakaian tradisional di Asia Tenggara yang menyerupai kebaya seperti di negara Malaysia, Brunei, Singapura

Demikian pembahasannya tentang pakaian sebagai identitas suatu negara dalam hal ini adalah pakaian wanita, temukan info menarik tentang batik pekalongan

Berbagai Jenis Bahan,Benang,dan Rajutan



JENIS-JENIS BAHAN RAJUT

1. COTTON
Jenis bahan ini terdiri dari dua  jenis yaituCotton Combed  dengan sifat serat benang yang lebih halus dan hasil rajutan dan penampilan yang rata, dan yang kedua adalah Cotton Carded yang mana serat benangnya kurang halus dan hasil rajutannyapun kurang rata.
Sifat kedua jenis bahan tersebut bisa menyerap keringat dan tidak panas, karena bahan baku dasarnya adalah serat kapas.


2. TC (TETERON COTTON)
Jenis bahan ini adalah mix dari Cotton Combed 35 % dan Polyester (Teteron) 65%. Dibanding bahan Cotton, bahan TC kurang bisa menyerap keringat dan agak panas di badan. Kelebihannya jenis bahan TC lebih tahan susut dan tidak melar meskipun sudah dicuci berkali-kali.

3. CVC ( COTTON VISCOSE)
Jenis bahan ini adalah campuran dari 55% Cotton Combed dan 45% Viscose. Kelebihan dari bahan ini adalah tingkat shrinkage-nya (susut pola) lebih kecil dari bahan Cotton. Jenis bahan ini juga bersifat menyerap keringat.

4. POLYESTER dan PE
Jenis bahan ini terbuat dari serat sintetis atau buatan dari hasil minyak bumi untuk dibuat bahan berupa serat fiber poly dan yang untuk produk plastik berupa biji plastik. Karena sifat bahan dasarnya, maka jenis bahan ini tidak bisa menyerap keringat dan panas dipakainya.


JENIS BENANG


Pentingnya mengetahui tentang benang atas bahan Baju Rajut yang kita kehendaki adalah berkaitan dengan ketebalan atau gramasi bahan Baju Rajut itu sendiri.

1. BENANG 20S
Biasanya dipakai apabila kita menghendaki ketebalan atau gramasi bahan Baju Rajut atara 180 sampai dengan 220 Gram/Meter persegi untuk jenis rajutan Single Knitt.

2. BENANG 24S

Biasa dipakai apabila kita menghendaki ketebalan atau gramasi bahan Baju Rajut antara 170 sampai dengan 210 Gram / meter persegi untuk jenis rajutan Single Knitt.

3. BENANG 30S
Biasa dipakai apabila kita menghendaki ketebalan atau gramasi bahan Baju Rajut antara 140 sampai dengan 160 Gram / meter persegi untuk jenis rajutan Single Knitt atau Gramasi 210 sampai dengan 230 Gram / meter persegi untuk jenis rajutan Double Knitt.

4. BENANG 40 S
Biasa dipakai apabila kita menghendaki ketebalan atau gramasi bahan Baju Rajut antara 110 sampai dengan 120 Gram / meter persegi untuk jenis rajutan Single Knitt atau Gramasi 180 sampai dengan 200 Gram / meter persegi untuk jenis rajutan Double Knitt.

JENIS RAJUTAN

1. SINGLE KNITT (Contoh. Combed 20 s S/K artinya adalah 20s Cotton Combed Single Knitt)
* Pengertian teknisnya adalah rajutan jarum single.
* Penggunaan hanya satu permukaan atau tidak bisa dibolak-balik (2 permukaan).
* Jenis rajutan rapat, bahan padat, kurang lentur (stretching).
* Sebagian besar produk Baju Rajut yang ada di pasaran adalah memakai jenis rajutan Single Knitt.

2. DOUBLE KNITT (Contoh. Combed 40 s D/K artinya adalah 40 s Cotton Combed Double Knitt)
* Pengertian teknisnya adalah rajutan Jarum Double.
* Sehingga penggunaannya bisa dibolak-balik (atas bawah tidak masalah).
* Jenis rajutan tidak rapat, bahan kenyal, lembut, dan lentur.
* Produk Baju Rajut yang biasa memakai rajutan jenis ini adalah pakaian untuk bayi (baby) dan anak-anak (Kid’s). Ada sebagian orang menyebut bahan ini dengan sebutan Interlock.

3. LACOSTE
* Pengertian teknisnya adalah rajutan texture / corak.
* Penggunaan tidak bisa dibolak-balik.
* Jenis rajutan bertexture, bulat, kotak, atau menyerupai segitiga kecil-kecil.
* Sebagian orang ada yang menyebut bahan ini Pique atau Cuti, dan hanya lazim digunakan untuk Polo Shirt atau Baju Rajut Kerah.

4. STRIPER atau YARN DYE
* Pengertian teknisnya adalah rajutan kombinasi benang warna (Yarn Dye).
* Penggunaan tidak bisa di bolak-balik.
* Jenisnya bisa Single Knitt maupun Double Knitt.
* Finishing harus openset / belah.
* Orang awam menyebut bahan ini dengan sebutan bahan salur / warna-warni. Biasa digunakan untuk produk Baju Rajut dewasa (Pria, Wanita, T-Shirt, maupun Polo Shirt).

5. DROP NEEDLE
* Pengertian teknisnya adalah rajutan dengan variasi cabut jarum.
* Penggunaannya bisa di bolak-balik.
* Jenis rajutan texture garis lurus vertikal, lembut, dan lentur.
* Produk Baju Rajut ini banyak digunakan untuk Rib Leher (T-Shirt), Ladies T-Shirt Body Fit, dan Baju Rajut singlet.

FINISHING

Jenis finishing bahan Baju Rajut disini berkaitan dengan lebar bahan Baju Rajut yang dikehendaki yang berkaitan dengan kebutuhan efisiensi pola / marker. Finishing juga berkaitan dengan kebutuhan akan handfeel / pegangan bahan Baju Rajut.

1. TUBULAR/BULAT
Bentuk bahan Baju Rajut disini adalah bulat melingkar (seperti sarung) untuk bahan Cotton disebut Callendar, sedangkan untuk Non-Cotton disebut Setting. Jenis bentuk finishing bahan Baju Rajut seperti ini yang paling banyak dipakai oleh para produsen garment / Clothing Company.

2. OPENSET/FINISH BELAH

Bentuk bahan Baju Rajut yang di openset adalah sudah dibelah melebar / horizontal. Kelebihan dari finishing ini adalah serat bahan jadi lebih lurus dan shrinkage (susut kain) lebih minimal. Jenis finishing ini banyak digunakan untuk produk Baju Rajut yang mengutamakan mutu, merk branded / ternama, dan kualitas export.

3. MERCERIZED/NON MERCERIZED
MERCERIZED:
jenis finishing yang membuat serat bahan Baju Rajut jadi lebih rapat, warna lebih cerah, shrinkage lebih bagus, dan handfeel lebih keras.

NON MERCERIZED:
Adalah jenis finishing yang mengutamakan handfeel atau pegangan yang soft dan lentur. Contoh produk Baju Rajut yang memakai bahan jenis ini: sebagian besar produk pakaian anak-anak dan bayi.
4. BIO ENZYM dan BIO COMPACT
Jenis finishing ini merupakan inovasi dari Non Mercerized. Sebenarnya kedua jenis finishing ini secara teknis bersifat merapuhkan permukaan bahan Baju Rajut dengan semacam bakteri. Yang didapatkan adalah penampilan bahan jadi super lembut, bulunya jadi halus dan warna lebih cerah. Kelemahan bahan ini adalah tidak awet. Tetapi konsumen produk Baju Rajut jenis ini tidak mengutamakan keawetan Baju Rajut melainkan gengsi.

5. ROTARY PRINT
Jenis finishing bahan Baju Rajut ini yang dimaksud adalah bahan Baju Rajut yang sudah dalam bentuk printing / sablon sebelum di cutting. Proses printingnya memakai mesin rotary sehingga dinamakan rotary print. Jenis bahan Baju Rajut ini banyak dipakai oleh produsen garment anak-anak dan wanita.

Sejarah Baju Rajut


Negara Mesir tidak hanya terkenal sebagai kota tertua di dunia, namun dikenal juga sebagai pusat peradaban dunia di mana pakaian-pakaiannya dibuat menggunakan teknik rajut. Semakin lama, tradisi merajut berkembang ke seluruh dunia dan menjadi suatu pekerjaan sampingan bagi kaum perempuan saat itu.
Sebelum abad ke-19, saat itu merajut masih menggunakan teknik yang sederhana,
yaitu benang wol dibantu dengan dua stik hakken yang dilakukan dengan tangan. Dan, jadilah pakaian-pakaian hangat, topi, vest, dan baju-baju bayi.

Dunia semakin berkembang, muncul sebuah penemuan mesin rajut beserta industrinya di abad ke-19. Bahan-bahan dari rajutan ini menjadi terkenal di Eropa. Kemudian, mulailah para desainer melirik jenis bahan rajutan untuk busana olahraga pada musim dingin.
Semakin terkenal lah bahan rajutan ke seluruh dunia, khususnya negara-negara yang memiliki musim dingin. Pada tahun 1920-1930 rajutan merupakan jenis bahan yang sangat booming, dari sweater, jaket, vest, kardigan,  sampai baju untuk seragam para tentara Jerman pada saat Perang Dunia II.

Memasuki tahun 1950, pakaian dari bahan rajut mulai banyak perubahan, terutama pada motif, desain, dan tekstur. Pada penggunaan benang wol saja ada beberapa jenis benang yang bisa dimanfaatkan untuk membuat kain rajut, seperti benang katun, polyester, dan serat sutera, yang dipintal menjadi benang. Pilihan ini membuat hasilnya  menjadi sangat ringan.

Pakaian yang menggunakan bahan rajut
Kardigan

Awalnya sebuah jaket rajut dengan lengan panjang tanpa kerah dan kancing di bagian depan. Nama kardigan  sendiri diberikan oleh Jam Thomas Brudnell (1797-1868) yang saat itu adalah pemimpin perang dari Inggris. Pada tahun 1920-1930 desainer Chanel ikut mempopulerkan kardigan  sebagai atasan yang dipadu dengan rok celana panjang atau short, dan menjadi icon Chanel sampai saat ini.

Capuchon
Sejenis jaket dari bahan rajut yang dilengkapi topi atau kupluk pada bagian lingkar kerahnya.

Vest
Blus tanpa lengan dengan model V rendah, ini biasanya dipakai untuk dalaman jas. Vest mulai polpuler pada tahun 1920.

Sweater
Pada awalnya dikenal sebagai pakaian tenis dan golf di negara-negara musim dingin. Sweater lebih cepat menyerap keringat karena jenis rajutan dari benang katun. Di tahun 1930-1950 sweater mulai berkembang, tidak hanya sebagai pakaian hangat saja, tetapi juga sebagai pakaian pelengkap nan cantik.

Pullovers
Baju hangat lengan panjang tanpa kerah tetapi biasanya ditambah aksen bulu-bulu pada lingkar kerahnya. Pullover ini awalnya dipakai sebagai seragam untuk para tentara pada saat Perang Dunia I. Kemudian, pada tahun 1920, pola pakaian ini mulai berubah pada lingkar lehernya, mulai dari round neck, dan V-neck.

Tips Mencuci Baju Rajutan

Pakaian Berbahan Rajut - Suka dengan pakaian bahan rajut? Yup, cocok banget dikenakan pada musim pancaroba kayak gini. Tapi kalo gak ati-ati dalam merawatnya, pakaian berbahan rajut mudah rusak karena terkoyak.
Pengen pakaian berbahan rajutmu tetap terjaga? Baca dulu tips berikut ini ya!
Mencuci Bahan Rajut yang Benar
1) Rendam pakaian bahan rajut Anda dalam air hangat agar kotoran dapat terlepas. Rendam selama 15 - 30 menit.
2) Jika mencuci dengan mesin cuci, setting menggunakan soft mode.
3) Bahan rajut pantang disikat! Jangan menyikat pakaian berbahan rajut Anda sekalipun ada noda yang sulit hilang. Noda yang membandel dapat hilang, tetapi akan sulit hilang jika dalam sekali cuci saja.
4) Keringkan bahan rajutan dengan mesin cuci agar mudah saat menjemur. Jika Anda tidak memiliki mesin cuci /pengering pakaian, maka cara paling mudah dengan memeras secara lembut pakaian berbahan rajutan tersebut.
Cara Mengeringkan Pakaian Berbahan Rajut
1) Pakaian berbahan rajut cukup dikeringkan dengan diangin-anginkan. Lebih baik jemur di tempat yang teduh agar warna tidak mudah berubah.
2) Selalu gunakan hanger untuk menjemur, jangan menggantung atau menjepit pakaian berbahan rajutan ketika masih sangat basah karena saat kering akan berubah bentuk.
3) Jangan menyetrika bahan rajutan karena warnanya akan berubah. Benang nilon akan mengkilap lalu pudar. Rajutan tidak perlu disetrika karena tidak mudah kusut.

Membuat Baju Rajut Tak Cepat Melar

Jika terlalu sering digunakan, busana berbahan rajut seperti Baju Rajut biasanya cepat menjadi longgar. Akibatnya, Baju Rajut jadi kurang nyaman digunakan dan bentuknya jadi tidak cantik lagi. Sayang bukan, kalau Baju Rajut ini tak dapat dipakai lagi hanya karena bahannya sudah melar. Untuk mencegahnya melar, 
perhatikan cara Anda mencucinya. 

1. Cuci dengan air panas
Tak seperti jenis pakaian lainnya, Baju Rajut berbahan wol atau rajut harus dicuci dengan menggunakan air panas. Pencucian dengan menggunakan air dingin dan digosok dengan dengan kuat akan membuat Baju Rajut jadi mudah melar dan longgar.

Hindari juga mencuci bahan Baju Rajut dengan mesin cuci. Rendam beberapa saat Baju Rajut rajut ini dengan air panas selama beberapa saat, agar kembali ke bentuk semula. 

2. Keringkan dengan pemanas

Proses pemanasan menyebabkan Baju Rajut menyusut kembali ke ukurannya semula. Sebisa mungkin, setelah dicuci dengan air panas, jemur pakaian di bawah sinar matahari langsung agar sisa air yang ada di dalam kain bisa hilang sempurna dan tidak membuatnya melebar. Namun, jangan menggantung Baju Rajut yang masih basah dengan hanger. Baju Rajut yang berat karena masih basah juga akan membuatnya melar. Sangkutkan saja langsung di tali jemuran.

Jika mau, Anda juga bisa menggunakan alat pengering rambut untuk menghilangkan sisa airnya. Setelah setengah kering, gunakan pengering rambut untuk membantu penyusutan bahan setelah pencucian.

3. Gunakan setrika uap

Sekalipun panas bisa membantu penyusutan bahan, namun setrika yang terlalu panas bisa merusak bahan. Gunakan setrika uap untuk menggosok bahan ini agar Baju Rajut tidak rusak.

Friday, July 12, 2013

CARDIGAN RAJUTAN

CARDIGAN RAJUT


Cardigan yang berbahan benang rajutan, dan berbahan benang wol. Dengan perkembangan dunia fashion banyak ragam cardigan dan dari berbagai bahanm yang digunakan, tentu dengan model yang beragam juga. cardigan rajutan yang simpel dan terbilang ekonomis terjangkau kalangan bawah maupun menengah menjadikan cardigan rajutan banyak yang meminatinya, terutama dikalangan remaja dan sampai ibu-ibu.
cardigan rajutan seperti berikut.







Harga beragam, dan ukuran cardigan disesuaikan dengan keinginan. Ukuran cardigan ada dua, yaitu
-standar
-jumbo
untuk warna bisa disesuaikan dengan keinginan dan jumlah kancing pada cardigan, ada tiga kategori kancing pada cardigan
-kancing satu
-kancing tiga
-kancing full (semua)

tersedia untuk anak-anak, dewasa.
menerima pesanan sesuai dengan kenginan

harga cardigan standar Rp. 50.000/pcs belum ongkir
harga cardigan jumbo Rp. 60.000/pcs belum ongkir

CP.: 0857 2007 0286